Rabu, 17 April 2019

Iwan Sunarya_ Terimakasihku untuk Bung Jokowi


Mengapa saya suka jokowi.????
Belakangan ini saya kehilangan selera untuk berfikir, entahlah...! Pernah saya membuat syaembara siapa yang bisa menemukan Selera saya kembali saya akan panggil dia presiden, lumayan lama saya menyebar syaembara itu namun hasilnya tidak sesuai harapan.
Di ujung harap yang semakin pudar, ada penomena yang mampu menggoda hasrat saya lagi, "cebong dan kampret" dua kalimat ini yang mampu mengalihkan kesepianku.
Saya urai sampai akarnya kenapa dua kalimat ini muncul, apa penyebabnya dan siapa pemicunya.? Anehnya pikiran saya mengarah pada sosok orang nomor satu di negeri ini, bung jokowi, iya kebetulan beliau masih presiden negeri ini. Maka berakhirlah syaembara saya dan pemenangnya adalah bung Jokowidodo.
Saya juga ingin mengkait2kan kepada beliau apa yang sedang terjadi saat ini, iya karena beliaulah saat ini saya memiliki  hasrat kembali untuk menuangkan buah pikiran saya disini. Kita lihat lebih luas lagi. Saya percaya karena bung jokowi kita semua jadi terbebas dari pengangguran, kita semua sudah memiliki pekerjaan, bahkan kita sangat sibuk, sibuk dengan bermacam2 pekerjaan. Kita Sibuk berwawankata macam ini, kadang kita sibuk saling bulily satu sama lain, saling rendahkan, ada yang serius bertengkar, ada pula yang pura-pura bertengkar.
Lihat, bagaimana emek-emak kini sibuk, bkn hanya ngurus suami masing masing, mereka kini sibuk ngurus suami orang lain, selain sibuk arisan emak emak sekarang lebih dinamis lagi dgn berbagai hal yang sebelumnya tidak mereka lakukan.
Intinya masyarakat indonesia jadi sibuk dan dibuat cerdas oleh rejim ini, coba sekali lagi lihat kaum emak emak sekarang bagai jamur, ada istilah emak emak milenial, karena siapa lagi kalau bukan karena bung jokowi. itulah sebabnya mengapa saya suka banget bung Jokowi.
Saat ini saja kita bertemu kata, meski hanya di tulisan ini, dan kita bisa saling bicara, ini bagus dan menurut saya karena bung jokowilah kita berwawankata di coretan ini, memang urusan memilih kembali lagi pada hati nurani (bkn Hanura) masing-masing.
saya Bukan Pendukung jokowi dan diantara sodara-sodara ada yang projo, hal ini sudah jelas. Saya jadi inget pepatah Sang Rembulan "Nak. jika kamu tidak lagi kuasa berjuang dengan kekuatan pisikmu. Maka berjuanglah dengan hatimu", Ya nurani saya bicara, jika saya bukan untuk jokowi, dan Soal prabowo, saya tidak mesti belajar banyak (meskipun kenyataannya saya pelajari semuanya) tapi itu bukan prioritas, yang terpenting saya sudah dapat alasan untuk tidak memilih bung jokowi, karena Tugas bung jokowi sudah selsai. tugas apa.? Yakni tugas Memberi pendidikan Alam kepada kami segenaf warga negara indonesia... Andai saja ada calon lain slain kedua calon sekarang, bisa jadi saya ambil calon itu, artinya, saya tidak panatik prabowo seolah-olah prabowo sangat benar, tidak sodaraku.. Hanya itu tadi saja, karena  saya sudah dapat alasan untuk tidak memilih bung jokowi.
Ok sodaraku, bang Paul Nababan dan semua pembaca yang budiman selamat pagi sj, salam hangat dari saya di garut, tetap semangat, tetap gembira dan jadilah panglima yang hebat bagi diri kita sendiri, 
Terimakasih, Afwaan ziddan.!!!

By. Iwan sunarya (pegiat Tasawuf Moderen)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar