Senin, 02 Desember 2019

sekilas Tengang FPMG

Tentang
A. Sekilas perjalanan FPMG
forum Pengusaha Muda Garut (FPMG) didirikan pada tanggal 16 JuLI 2012 di Garut. Pendirian organisasi ini dilandasi semangat untuk menumbuhkankembangkan semangat wirausaha di kalangan pemuda, yakni menciptakan kemakmuran material dan spiritual yang adil merata bagi seluruh elemen pemuda khususnya daerah garut. Bagi generasi muda yang terjun kedalam dunia usaha sadar akan hak dan kewajibannya, peranannya dan tanggung jawabnya kepada Nusa dan Bangsa, sebagai penerus cita-cita dan karya dari generasi terdahulu, berketetapan hati untuk memberikan darma baktinya dalam membangun daerah menuju kepada terwujudnya kemakmuran yang adil dan merata. Menuju kepada terciptanya para pengusaha yang agamis, saleh dan berkepribadian yang luhur.

B. Motto fpmg
fpmg memiliki motto:
“Pengusaha yang Penguasa” yang bermakna bahwa kader-kader fpmg tidak saja diharapkan menjadi pengusaha daerah yang cerdas juga tangguh tetapi juga menjadi pengusaha yang berwawasan kebangsaan dan memiliki kepedulian terhadap tuntutan nurani rakyat.

C. Visi dan Misi
Visi. “Menciptakan klaster penguasa transenden-imanen yang memiliki nilai tambah, sfiritualis, bersinergi dan bermartabat, santun dan merakyat”.
Misi.
1. Menumbuhkembangkan aspek etik dan moralitas dalam bertindak pada setiap dimensi kehidupan;
2. Memperkuat iman dan takwa serta ketahanan mental-spiritual
3. Meningkatkan kesadaran hokum berbangsa dan bernegara.
4. Memberikan kemudahan akses informasi seputar dunia kewirausahaan.
5. Meningkatkan pendidikan kewirausahaan agamis;
6. Meningkatkan kepedulian terhadap masyarakat; sfiritualis
7. Mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi kewirausahaan;
8. Menumbuhkan kepedulian terhadap lingkungan hidup;
9. Menumbuhkan kepemimpinan dan kepeloporan pada para pengusaha.
10. Menumbuhkan patriotisme, dinamika budaya, prestasi, dan semangat profesionalitas dalam stiap sektor kehidupan berwirausaha;
11. Meningkatkan partisipasi dan peran aktif dalam membangun dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara.
12. Meningkatkan kualitas layanan pembangunan para pengusaha muda dalam rangka pemberdayaan pemuda dan masyarakat sekitar
13. Meningkatkan kualitas hidup para pengusaha pemula yang dikembangkan melalui pemberdayaan kewirausahaan produktif pemuda.
14. Meningkatkan produktifitas pengusaha pemula melalui pengembangan usaha produktif pemula yang dapat menjadi pilar perekonomian masyarakat.
15. Mengembangkan wawasan kepemimpinan dan kepeloporan pada para pengusaha muda dalam kerangka kemandirian pengusaha muda sebagai kader bangsa yang memiliki kualitas patriotisme dan nilai dasar kebangsaan

D. Bentuk Organisasi fpmg
fpmg adalah organisasi independen non partisan, tidak memiliki kepentingan apapun dengan organ atau kelompok tertentu.

E. Struktur Organisasi fpmg
fpmg menetapkan adanya Badan Pengurus utama (BPU) yang berkedudukan di kota kabupaten, Badan Pengurus pembantu (BPP) berkedudukan di kota kecamatan, dan Badan Pengurus taktis (BPT) berkedudukan di pedesaan.
F. Keanggotaan fpmg
fpmg menetapkan dua jenis keanggotaan.
1. Status sebagai Anggota Biasa bagi mereka yang berusia 17 - 35 tahun.
2. Setatus sebagai para Senior atau Luar Biasa bagi mereka yang telah melewati usia di atas 35 tahun.
3. Keanggotaannya bersifat terbuka bagi siapa saja yang memiliki usaha.

G. Platform Perjuangan fpmg kedepan
Ini aksi panggung fpmg hari ini dan hari2 mendatang, yakni menciptakan categorry kader pengusaha dan penguasa transenden-imanen yang memiliki nilai tambah, sfiritualis, bersinergi dan bermartabat, santun dan merakyat. categorry kader pengusaha dan penguasa transenden-imanen ini adalah sebuah klaster yang berisi pengusaha-pengusaha muda yang memiliki kecerdasan sfiritual dan memiliki kemampuan value creation, inovatif, profesional, fokus dan memegang teguh nilai-nilai normatif dalam menjalankan usahanya, kemudian memiliki kepekaan hati terhadap smua keluh kesah nurani rakyat.
Klaster ini lahir dari proses tempaan fpmg sehingga menjadi pengusaha memiliki kecerdasan emosi, matang dalam pemikiran dan memiliki kecerdasan sfiritual, tangguh dalam menghadapi berbagai permasalahan hidup, pada prosesnya menjadi pengusaha yang merangkak menuju puncak tertinggi dalam perjalanannya yakni dari pengusaha kecil menjadi menengah dan dari pengusaha lokal menjadi nasional selanjutnya go internasional

H. Jenis Usaha Anggota
1. Perkebunan, Pertanian, Kehutanan dan Perikanan*
2. Pertambangan*
3. Industri Kimia, Industri Elektronika, Industri Suku Cadang otomotif, Industri Furniture*
4. Pariwisata, kuliner dan perhotelan*
5. Jasa Konstruksi Sipil, dan Mekanikel*
6. Jasa Konsultansi*
7. Jasa Pengadaan*
8. Jasa Keuangan*
9. Distributor*
10. proferty*
11. retail*
12. Jasa - jasa lainnya.

I. Penutup
“Potensi kaum muda yang bisa dicetak menjadi pengusaha muda - usia antara 20 - 41 tahun - menurut data BPS sekitar 70 juta jiwa. Jika 10 %nya saja terjun ke dunia usaha dengan masing-masing menciptakan 5 lapangan pekerjaan, maka sekitar 7 juta pengusaha akan lahir dan dapat berpotensi membuka lapangan pekerjaan bagi 35 juta jiwa”.
Maka….
“mari kita coba….!

Minggu, 04 Agustus 2019

Jk Badai ini dpt ku genggam, bs dipastikan aku akan hadir dlm jiwamu yg ke dua kalinya, dan bersama2 meminum anggur kehidupan seperti yg telah kita lakukan


Kukira sekrang saat yang tepat agar engkau tau kemana arah langkahku... Tidak cintaku, langkah ini tidak menuntunku ke lembah yang dalam dimana kebusukan merajarela. Aku hanya larut dalam pemikiran tentang pantai yang tenang tempatnya jiwa2 yang agung berlabuh. Aku pergi kesana cintaku, aku ingin mencari pelabuhan itu, agar aku bisa bersandar di atas dadanya yang lapang, agar aku bisa bermain dengan airnya yang tenang dan jernih, agar jiwaku bisa beristirahat dibawah rindangnya dedaunan itu. Tidak cintaku, aku tidak mencari pelabuhan lain, sebab jiwa yang suci tidak akan meninggalkan sebuah sandaran demi sandaran baru sebelum merasakan hangatnya belaian.
Aku hanya rindukan angin sepoi membelai jiwaku yang sedang gerah, aku hanya mimpikan heningnya hutan yang sexy seperti Kamojang Ecopark yang dapat memuaskan nafasku yang sedang memuncak ini, ku rindukan itu darimu cintaku, sebab engkau pernah mengairi ladang hatiku, sebab engkau pernah berkata "akulah embun pagi yang akan menyegarkan sluruh isi hatimu, akulah semilir angin yang dapat menenangkanmu, akulah gelap malam, telanjang yang dapat memuaskanmu, akulah obat dari segala obat yang dapat melipur lara dan kegelisahanmu" itu katamu cintaku.
tapi sekarang angin telah membawa smua itu ke tanah kehampaan, dimana iblis dan setan merajarela. Tapi sekarang virus kebencian telah meracuni smua kemesraan itu..
Cintaku, jika sang malam merestui, jika gelombang ini dapat ku genggam dan jika badai ini dapat ku tenangkan. Maka dapat ku pastikan aku akan hadir di dalam jiwamu untuk berlabuh sekali lagi dan bersama sama meminum air kehidupan yang slama ini telah kita minum bersama. (beberapa bln yg lalu), sekarang, dia benar2 sedang bersamaku... Sang Rembulan, memang penakluk BADAI...

Iwan sunarya (Pejalan Kaki)

Minggu, 12 Mei 2019

Angkatlah Senjatamu, sebab Perang Sudah Dimulai.!!!

Iwan Sunarya_ Langit mulai memerah bagai bara api yang telah melalap segala wujud yang ada disekitarnya, kehidupan seakan kehilangan orintasinya yang sejati, dimana Hubbud dunya dan karohatul Maut mewabah bagai virus DBD, para orang tua dirundung resah yang tiada tara, dihantui kegentingan yang terus didengung dengungkan oleh bibir-bibir kehidupan, para pemuda kehilangan keberanian, keberanian untuk menjemput syahid, keberanian untuk menaklukan badai, para ibu kehilangan harapan, yakni harapan untuk hidup 1000 tahun lagi, harapan untuk naik haji lagi, harapan untuk makan-makan lagi di Crorek Bike Park & Hobbit House, kita semua dihantui kegelisahan yang tidak berkesudahan, setiap saat kita saksikan langkah kaki manusia-Manusia prustasi, langkahnya yang gontai hanya sekedar menyosong hari yang dianggapnya tidak akan lama lagi berakhir.
Malam yang hening seperti dulu saat Pa Ismail Masih Kecil tidak lagi dapat kita rasakan,  pagi yang syahdu telah pergi, siang hari yang riang sudah semakin asing di kehidupan, senja yang sendu dengan ritual serta doa_DOA Illahiyah tidak lagi kita rasakan. Semuanya menjauh semakin jauh, hanya beberapa denyut yang masih memiliki harapan, yakni denyutnya sebaian kecil para aki aki, sebagian kecil di sudut musola pa ibrohim, sebaian lagi celoteh anak-anak kolong di beeranda BPAN Garut, sebagiannya lagi ada di cirorek, ada anak-anak muda yang masih setia pada bisikan kehidupan, ada anak2 gadis polos yang masih serius merias diri, ada gelak tawa dlm obrolan antara Bu Kadus sama dan anak-anak yang masih memiliki harapan hidup, hanya itu yang masih tersisaa. Ooohhh maafkan jika kata-kata tidak bertuan ini harus saya tuangkan di tulisan ini.
Lihatlah jauh keluar, dimana Kini kehhidupan Berubah jadi arena pertempuran antara hak dan batil, kemiskinan mewabah lagi, kesengsaraan batin jadi trend lagi, perselisihan jadi menu sehari hari lagi, saling hujat, saling jegal, saling caci bahkan bahkan saling bunuh satu sama lain sudah kita rasakan sama sama, setiap jam kita mendengar lolongan kengerian, mayat mayat bergelimpangan lebih dari korban perang, yang diam dipenjara, yang berontak di bunuh yang bicara dibungkam tapi yang bajingan bagai raja.

Kejahatan kini tidak malu lagi merangkai harinya, kezoliman kini hampir menguasai seluruh kehidupan. keberanian pergi meninggalkan kita semua, keadilan terkubur dalam tanah, kebijaksanaan mati binasa dan membusuk. Kerahmatalilalaminan islam tidak bisa lagi memandu roda kehidupan ini, kini makhluk buas menguasai bumi, makhluk hitam kelam, makhluk biadab, makhuk bajingan menggantikan semuanya, mereka jadi raja, mereka jadi imam, mereka jadi pemimpin, mereka jadi bos, jadi panutan, mereka orang-orang bajingan itu jadi pemegang kendali semesta ini.
Sekarang, bukan darurat lagi semesta ini. Kita sedang bertempur hanya ada dua pilihan "Mati Syahid Atau Mati Terkutuk"
Oh oohh oh Illahiyah.!!! "Jika kengerian ini adalah jalan yang harus kami lalui, jika kegentingan Ini merupakan Sekolah yang harus kami emban dan jika pertempuran ini adalah tangga menuju syurgamu, maka kuatkan Kami ya Illahi agar kami bisa menghabisi semua musuh musuh kami dengan sempurna dan mengantarkannya padaMu untuk kau cincang di nerakamu, atau kuatkanlah musuh musuh kami, kuatkan mereka, sempurnakan kekuatan mereka sehingga mereka dengan mudah dapat menghancurkan kami, dapat menghabisi kami dan kami dapat segera berpulang kepangkuanMu, bercumbu di oangkuanMu.!!!" Amiin.
Wahai anak - anak muda, ingat jika kehidupan sekarang ini sedang menyeleksi kita semua untuk menampilkan yang sejati, maka sekarang saatnya "Angkatlah senjatamu, hunuskan pedangmu, coretkan tintamu, dengungkan Titahmu, berdirilah dan bulatkan tekad untuk berjihad, satu satunya jalan adalah Melawan"
Bersambung.!!!
Iwan Sunarya_ "Penulis Buku Risalah Kegelisahan Sang Pemberontak"

Selasa, 23 April 2019

Jika Pada Akhirnya Harus Perang, Maka Beranilah.!!!

"Hidup Adalah Perang, Maka Tusukanlah Pedangmu sebelum musuh membunuhmu.!!"
Pada akhirnya kebaikan akan menang, akan mengalahkan kebatilan. Untuk itu T

Minggu, 21 April 2019

Hese Jeung Nu Gelomah


"Pemilu kali ini merupakan pemilu paling buruk sepanjang sejarah indonesia, dimana kita lihat deretan panjang pelanggaran yang tersetruktur, menyeluruh dan masif". Slogan JURDIL kini sudah tidak dipake lagi, dimana Kejujuran sudah hilang, Keadilan tidak kita saksikan lagi, panitia lebih memprioritaskan Kerahasiahannya, padahal prinsif dasar pemilu harusnya kejujuran dan keadilan, jika kedua hal tersebut dijaga dengan baik. Maka sudah dipastikan hajat demokrasi ini akan meriah dan bisa dinikmati oleh seluruh warga negara republik indonesia.
Selain JURDI, Tahun sebelumnya kita sering mendengar selogan pemilu  "LUBER" (Langsung, Umum, Bebas dan Rahasia). Sekarang Coba kita lihat, apa LUBER ini masih ada.? Kata Pa Sukrowo yang akrab dipanggil romo itu,  Kalau LOBER iya ada dimana mana, saya penasaran untuk bertanya, "Sorry LOBER itu apa ya..?" Oh Mas Belum Tau ya..? Sambungnya, Gini LOBER itu maksudnya Lo Brengsek, hahahaha. Dia tertawa sambil melanjutkan udud bako menyannya.
Ok kita balik lagi,  Saya kira semua kebaikan itu sudah hilang.di telan ambisi dan arogansi, JURDIL, LUBER keduanya entah kemana. Ini bahaya sekali sebab sama halnya dengan menempatkan bangsa ini di bibir jurang, hanya butuh Usik sedikit saja kita akan jatuh terperosok ke dasarnya.
Parahnya lagi dua kubu yang ikut berkontestasi bagaikan Cebong dan Kampret, ya tidak nyambung sebab mereka melihat satu hal dari dua sisi yang berbeda, dua duanya memiliki nilai kebenaran atau juga sebaliknya salah dua duanya. Kita ambil contoh adanya pelanggaran pemilu, bangsa kampret mengatakan "01 telah menodai amanat demokrasi dengan ditemukannya surat suara yang sudah tercoblos, nginput hasil pemilihan yang salah atau tidak sesuai dengan yang sebenarnya, adanya bukti money politik yang masif dan banyak lagi pelanggaran yang ditemukan". Lalu bangsa Cebong dengan bangganya mengatakan "kalau memang ada bukti ya laporkan saja, jangan malah menyebar Hoax dan menebar kebencian."
Ada juga pihak lain yang berkomentar dengan datar "bener hese ngobrol jeung nu gelomah" akhirnya semua merasa benar, pihak lain 100%  salah, ini bukti hilangnya kejujuran dan ternodanya keadilan, orientasi kebendaan total sudah menjadi target semua kita.
Jika terus begini, Entah apa yang akan terjadi esok hari, saya tidak yakin jika kita akan baik baik saja dan memang baik saja tidak cukup.
Wallaahu'alam


Iwan Sunarya (Asisten Rumah Tangga yg diperas Keringatnya)

Sabtu, 20 April 2019

Iwan Sunarya_ Jangan Sedih Pak Prabowo.!!!


Bergembiralah wahai Putra Bangsa.!!!
Sebab kita telah sampai pada Tujuan, tujuan yang telah kita sepakati sama sama, tujuan yang kita mimpikan jauh-jauh hari dan tersimpan dalam dada kita semua, yakni tujuan yang tidak pernah terucap, tujuan yang tidak pernah terdengar, atau tujuan yang belum pernah disepakati diatas meja, itulah tujuan sejati, tujuan Tuhan yang disimpan dalam dada kita semua.

Jangan bersedih wahai Presiden.!!!
Berbahagialah, sebab Pesta Sudah usai, lihat hari sudah senja, tidak akan lama lagi selimut malam akan membungkus semesta, dengar suara suara ganjil semakin samar ditelinga, mereka menjauh terbawa angin barat dan akan musnah melebur dengan awan lalu menjadi embun di pagi hari untuk kemudian di hisap oleh generasi mendatang. kemari dan tersenyumlah, lihat segenap warga Indonesia mulai tidak sabar menanti siraman kemesraan, kemesraan yang sudah lama kita nantikan yakni kemesraan Illahiyah yang sarat dengan pengertian dan juga keikhlasan dari seorang putra terbaik bangsa.

Jangan menangis pa presiden.!!!
Sebab semuanya sesuai dengean rencana, tidak ada yang buruk dari semua ini, jika ada proses yang salah maka janganlan hal itu jadi beban di hati, jangan ada bara api yang meluas, genggam erat bara itu biarkan melumatkan diri kita dan biarkan Tuhan yang mengurus mereka melalui kesabaran kita semua. Dengar pa Prabowo.!!! Jika KPU mengumumkan kekalahan bapak, maka sesungguhnya itu merupakan kemenangan sejati bagi kami yang harus disyukuri oleh segenap warga Negara Indonesia. Sebuah suara ganjil sampai di telinga kami, bahwa Indonesia akan bangkit di abad ini, kami percaya itu, ya Negara kita akan bangkit sama seperti halnya Negara-Negara lain yang sedang menyusun strategi untuk menyongsong kabangkitan universal, untuk sampai disana ada waktu 59 tahun lagi bagi Indonesia untuk mempersiapkan diri demi menyambut kebangkitan tersebut (dilain waktu kita bicara soal angka 59 yang saya sebut), sebelum itu kita harus siapkan tumbal kebangkitan, kita akan bahkan harus perang, Harus ada air mata yang tumpah dan akan ada darah yang mengalir lagi membasahi pertiwi, semua itu dimaksudkan untuk memilah dan memilih putra dan putri terbaik bangsa, sebab bangsa yang baik harus diisi dengan pejuang-pejuang pilihan.

Maka jangan bersedih pak Presiden.!!!
Beberapa priode ini dan beberapa priode kedepan negeri ini sedang terjun menuju lembah, lembah penderitaan dan lembah kesengsaraan, Kita akan saksikan kerusakan multi sector.  Ekonomi terpuruk, hukum berantakan, agama tidak lagi bisa memandu jalannya kehdupan ummat sehingga pelanggaran moral, pelangggaran hukum merajarela dan menjadi panglima dalam berbangsa dan bernegara. Akan tetapi hal itupun bukanlah merupakan hal yang buruk sehingga kita mengutuk itu, justru itu merupakan syarat-syarat kebangkitan yang sedang kita tunggu, dan jika pada akhirnya bapak tidak jadi nomor satu dinegeri ini, kami percaya bahwa Tuhan Yang Maha Kuasa telah menyelamatkan bapak dari kegentingan yang akan kita hadapi tidak akan lama lagi.

Lihatlah Pak Presiden,!!!
Segenap warga Negara saat ini sedang gelisah, gelisah yang tidak berkesudahan, sebab tidak henti menyaksikan pertengkaran yang di berdayakan oleh segenap pemimpin negeri, “Kami tidak butuh Presiden yang kami butuhkan adalah seorang pria yang memiliki kebijaksanaan dan keluasan spiritual, dia seperti Singa disiang hari dan bagai nabi di malam hari, yakni seseorang yang rela meniggalkan tahta kekuasaannya dan berbaur dengan sesama, menjadi bapak, menjadi guru, jadi sahabat, yang kata-katanya menjadi penawar kegelisahan dan menjadi pelipur lara dan keluh-kesah hati kami”, hanya itu yang kami butuhkan.

Maka mari kesini wahai putra terbaik bangsa.!!! Kita rayakan kemenangan ini, kita menari bersama manusia-manusia yang tulus hatinya, kita nikmati hidangan ummat yang di buat oleh tangan-tangan tulus dan ditumbuk demean keringat penuh kesabaran, Mari kesini pa Prabowo Subiyanto, lupakan gunjingan sepupu-Sepupu kita, biarkan celotehan para tetangga kita, biarkan mereka semua mati cemburu, ayo kesini sebab hari semakin gelap, kita harus pergi bersama orang-orang yang sudah dipilihkan Tuhan Yang Maha Esa menuju tempat yang jauh, tempat yang tidak tergapai oleh tangan-tangan bajingan dimana para iblis bertekuk lutut, ayo pak presiden.!!!

Bersambung.!!!

Oleh : Iwan Sunarya (Pengamat Kegelisahan Alam)

Jumat, 19 April 2019

Aku Hanya Ingin Sendirian Dalam Neraka


"Sungguh aku menyesal telah merepotkanmu dan telah membagi duka brsamamu. sebab engkau merupakan pelipur laraku yang menyelimuti hatiku lalu menyempurnakanku. dan akupun adalah malaikat penjagamu dan penawar letih di jiwamu". itu katamu Cintaku. Padahal aku ini GILA, tapi aku merahasiahkan kegilaanku padamu, sebab aku hanya ingin GILA sendiri.
Sahabatku, aku tidak seprti yang engkau lihat, sebab aku ada dalam diriku, disanalah aku tinggal di tempat yang sunyi dan tidak tergapai. 
saat kau bilang "bukankah malam ini indah sekali.?" "ya, malam ini memang indah" jawabku. karena aku tidak ingin kau tau bahwa pikiranku sedang bermain bersama gelombang di lautan yang luas, kau tidak akan mengerti misteri pikiranku dan aku hanya ingin sendirian di lautan yang luas.
jika bagimu tertawa adalah bahagia, maka bagiku itu adalah kedukaan, jika hari merupakan siang bagimu. maka bagiku itu malam. saat kau berkata "ingin ini dan itu", ku katakan padamu bahwa aku juga suka. padahal aku menertawakan keinginanmu itu, tapi aku tidak ingin kau melihat tawaku, sebab aku hanya ingin tertawa sendiri.
Cintaku.
sekarang katakan padaku, dalam hal apakah kita berbeda pendapat.? kita sama sama dalam hal apapun, maumu jadi mauku, laraku jadi laramu, tapi tahukah engkau bahwa hal itu merupakan tekanan berat buatku. tapi sekali lagi aku merahasiahkannya darimu, sebab aku hanya ingin tersiksa sendiri.
Saat malam tiba, kita pergi keperaduan, terlelap sambil telanjang dan berpelukan, kau melayang menuju syurga firdausmu dalam tidur. pada saat itu, disaat engkau terlelap diam-diam aku turun menuju nerakaku yangg sudah lama kurahasiahkan darimu, aku tidak ingin engkau tau soal nerakaku, sebab AKU HANYA INGIN SENDIRIAN Dalam NERAKA. Aku tidak ingin melihatmu bersedih, karena itulah aku merahasiahkan bara api ini.
kekasihku..!
Engkau bukanlah sahabat sejatiku, meskipun kita berdampingan, sebab tempatku bukanlah tempat yang indah buatmu, kita bergandengan tangan, berjalan sama2, seia sekata, tapi jalanku bukanlah jalan yang baik buatmu, sebab kau adalah musuh yang nyata buatku. ingin rasanya kau tau soal ini. tapi aku takut mengacaukan pikiranmu.
maka maafkan aku wahai istriku, belahan jiwaku, sebab entah sampai kapan aku harus merahasiahkan semua ini darimu.
Bara ini terlalu panas untuk kau genggam, jalan ini terlalu terjal untuk kau lalui. Maka biarlah aku sendiri..

Oleh : Iwan sunarya

I B L I S_ Diantara Ribuan Sahabatku, Hanya Dialah yang Paling Aku Rindukan


Kali ini Aku tidak memintanya untuk menahan diri,
Sebab akupun telah jemu melayaninya, Tubuhnya yang bau, lidahnya yang penuh bualan dan suaranya yang nyaring, itulah IBLIS KEPARAT.

Sejujurnya ingin sekali aku membunuhnya, tapi aku tidak bisa dan aku harus terbiasa dengan ini bahkan lebih dari itu, telah ku sayangi dia dan telah ku jaga perasaanya dengan Penuh Kesabaran, sebab aku tidak sanggup melihatnya kalah. Namun aku salah dan aku sangat menyesal sebab KESABARANKU itu telah membuatnya jemu dan dia memutuskan untuk pergi.,
Meski aku tidak melerainya, namun jujur harus aku katakan bahwa aku mulai takut kehilanganya, "jika itu merupakan keputusanmu, maka harus kurelakan kepergianmu, jika saja sehari lagi kita bisa bersama, pasti kita bisa jadi teman sejati" kataku sambil memegang tangannya yang gemetar, "baiklah kawanku, selamat jalan saja, jika suatu saat kau kedinginan. Maka jangan sungkan untuk mampir di gubuk ini lagi" lanjutku,, sesaat ia tunduk, kulihat matanya lembab namun dia berusaha menyembunyikannya, dan dia berkata "selamt tinggal sahabatku, aku kira ini akhir yang baik bagi kita"., dia pun pergi melewati jalan setapak, menyusuri lorong-lorong kota santri.
Sejak itu aku tidak pernah melihatnya lagi, ya barangkali IBLIS itu telah binasa, smoga saja belum, sebab masih aku inginkan pertemuan ke dua dengannya.. IBLIS keparat, iblis laknat.
SEKARANG, setelah sekian lama aku tidak melihatnya, jujur aku sangat merindukannya, merindukan bualannya, merindukan omong kosongnya, aku rindu dengan bau tubuhnya, aku rindu segalanya, aku sepi tanpanya.
Beberapa bulan lalu aku dapat kabar jika dia ada di suatu rumah di lereng gunung cikuray, aku kejar kesana namun penghuni rumah mengatakan dia sudah lama pergi.
Ohhhh IBLIS, kawanku, sahabatku. Dimanakah engkau.? Kemarilah, kunjungi aku di gubuk yang biasa kita bertemu, aku janji kali ini aku akan jadi sahabat yang buruk buatmu, agarengkau betah dan mau berlama lama di sisiku


Oleh : Iwan Sunarya (Pegiat Tarekat Moderen)

Merindiiing_ Inilah Rintihan Lara Sang Rembulan

Cintaku..!!!
Tengah malam telah datang dan aku masih juga menangis tersedu-sedu dan tenggelam dalam kedukaan, Tiada yang dapat melipurku, tiada yang bisa menenangkanku akibat luka perpisahan yang telah menguliti batinku. Masih terngiang-ngiang di kepalaku saat kau ucapkan kata terakhirmu "Kekasihku, Dlm tangismu Tegarkanlah perasaanmu, sebab orang yang yakin pada air mata, suatu saat nanti pasti ia akan kembali", sekarang aku tidak tau lagi harus bicara apa, tapi jiwaku tidak bisa lagi kutahan, lukaku tidak bisa lagi aku sembunyikan, batinku menjerit, meraung seprti singa sakit, jiwaku meronta seprti sang pemberontak yang menemukan negerinya bersimbah darah. Hanya sebuah suara yang dapat menghiburku "jagnlah bersedih hati, sebab hanya cinta yang didera ketirnya perpisahan yang akan merasakan manisnya perjumpaan, dan perpisahan merupakan sebaik2nya guru sepanjang perjalanan umat manusia", Itu suaramu cintaku. Tapi hingga malam ini, sisi kemanusiaan dalam diriku terus menggodaku, cintaku, aku tidak bisa menolaknya, sebab Kekuatan mana yang dapat mengalahkan gairah cinta, tapi mengapa kau tidak bisa bersabar untuk menahan diri.? Atau iblis manakah yang telah memprdayamu untuk menjauhiku.?

Tidak..!!
tidaaaak cintaku.. Sekarang katakan padaku, kewajiban macam apakah yang telah memisahkan dua insan dan membuat para wanita jadi janda.? Bakti macam apa yang telah merebut seorang istri dari suaminya,? atau ketaatan apakah yang rela mengobarkan api peperangan? 

Dengar Cintaku.!
Pabila kewajiban itu dapat merobohkan kedamaian, dan ketaatan dapat memporak-porandakan ikatan persaudaraan. Maka marilah kita. Sama sama berteriak "PERSETAN DENGAN  KETAATAN."
Ahhhhh.... Akan tetapi tdk cintaku..! Pergilah dan setialah pada bisikan hatimu dan berdirilah dalam baktimu dan Jaganlah cinta membutakan hatimu. Yakinlah  jika kehidupan ini tidak bisa mengantarkanmu lagi padaku. Maka pastilah kita akan dipertemukan di kehidupan yang lain.


Teruntuk.
Cintaku..! Rinrin Nurfajar
Di beranda rumahnya